Sementara saya
seharusnya mengerjakan sinopsis Hamlet untuk tugas kuliah psikologi
(PR idaman banget ga sih?), saya malah bingung sendiri mau menulis
apa, dna akhirnya membuat Bad Translation lagi.
Korban saya kali ini
tentu saja Hamlet, salah satu favorit pribadi. Semua adegan di bawah
diambil dari Act I Scene II. Tentu saja, saya belum sempat
menerjemahkan seluruhnya. Salah satu alasannya adalah “susah” dan
alasan lain “malas”. Jadi untuk sementara, silakan dinikmati.
KING
Sekarang, ponakanku Hamlet, dan anakku..
HAMLET
Saudara dekat, tapi beda jauh
KING
Kenapa wajahmu mendung banget?
HAMLET
Nggak Tuan, saya malah kesilauan.
QUEEN
Udah Hamlet jangan sedih terus gitu dong. Jangan mikirin ayahmu terus. 'Kan kamu tau semua yang hidup harus mati. Itu hal biasa.
HAMLET
Ya, Ma, itu biasa.
QUEEN
Terus kenapa kelihatannnya kamu sedih banget?
HAMLET
Kelihatannya?! Nggak, aku emang sedih banget. Nggak ada istilah 'kelihatannya'. Baju hitam, air mata, keluhan, wajah sedih, itu yang 'kelihatannya'. Orang bisa aja pura-pura, 'kelihatannya' sedih. Tapi semua yang 'kelihatan' itu bukan apa-apa, dibanding apa yang aku rasain di dalam sini.
I,ii.64-86
HAMLETMudah-mudahan mood nulis dan nerjemahinnya cepat datang supaya saya bisa melanjutkan adegan-adegan selanjutnya. And again, sorry Shakespeare.
Jadi ada urusan apa kalian ke Elsinore?
HORATIO
Tuan, saya datang untuk lihat pemakaman ayahmu.
HAMLET
Jangan ngejek aku, Horatio. Aku pikir kamu dateng buat pernikahan ibuku.
HORATIO
Emang cepat sekali pernikahannya, sih, Tuan.
HAMLET
Cepet banget, banget, Horatio. Daging sisa jamuan pemakaman bisa dipake buat jamuan pernikahan.
I,ii.174-181
Kamu lupa masukin versi aslinya... ;)
ReplyDeleteAKu ga masukin aslinya, cuma referensi ke Act and Scene plus lines aja. Soalnya rencananya mau di-update tiap nemu kata-kata yang cocok buat nerjemahin.. Tapi jadi agak susah diikutin ya? :p
Delete